Senin, 17 November 2008

KAPAN KITA BISA BILANG : SAYA SUKSES!!

Senin, 30 Juli 2007, kebetulan seorang kawan yang saya baru kenal memberikan testy nya di friendster saya. Salah satu kalimat yang membuat saya sedikit besar kepala tapi ada takutnya adalah dia ingin sukses seperti saya. Sukses apa sebenarnya yang dia maksud? padahal saya sampai sekarang masih sedikit bingung apa sebenarnya orang bisa menentukan bahwa seseorang itu sukses. Jika dia mengatakan saya sukses, maka merupakan suatu introspeksi bagi saya, apakah benar saya telah sukses?

Dalam ilmu teknik industri, ada satu idiom yang sangat menarik dan terntu saja, banyak para pelopor TI banyak dipengaruhi inovasi dari orang jepang yang dalam kesuksesannya mereka ingin meraih kesuksesan dalam dunia industri. Idiom tersebut adalah continues improvement (perbaikan terus menerus). Mungkin inilah saya akan mencoba mengkategorikan suatu tingkat kesuksesan seseorang.

Kembali ke kawan saya yang baru saya kenal, kawan saya ini adalah seorang yang memiliki jiwa besar dan pantas baginya suatu saat akan menjadi orang yang besar. Orang yang saya kenal sangat "ngajeni" namun tetap berkoridor profesionalisme dalam tugasnya. Dia mengatakan bahwa saya sukses, namun dengan tidak membantah akan testimoninya, saya kemudian mulai berpikir sendiri. Apakah benar saya sudah sukses? Apakah suatu kesuksesan seseorang itu bisa dilihat oleh orang lain atau hanya diri sendiri yang mengetahuinya? Sebenarnya hal yang paling mendalam dalam pertanyaan di kepala saya adalah, apakah sukses itu sendiri?

Mari kita lihat, bahwa tidaklah jarang bahwa setiap orang melihat kesuksesan seseorang dari sisi yang mungkin menurut saya salah. Mari sedikit kita lihat beberapa hal di bawah yang sering kita mendengar tentang kesuksesan seseorang;

1. Wah, dia sukses sekarang, tabungannya saja sudah ber eM eM ...
2. Orang itu sukses sekali, meniti karirnya dari bawah, dan kini sekarang dia sudah menjadi seorang direktur ...
3. Gila, teman kita yang dulunya pendiam dan pemalu, kini sudah sukses benar, perusahaannya saja ada lima ...
4. Apa kamu pernah dengar kalau si dia itu kini sudah sukses, dia bisa membeli mobil, rumah, dan punya perusahaan...
6. Saya sudah sangka, orang itu pasti sukses, sekolahnya saja sampai S3, dan kini dia sebagai direktur ...
7. ... ...

Entah benar atau tidak asumsi saya di atas, namun itulah yang saya tangkap selama ini orang mengira orang lain sukses. Dari hal diatas, setiap orang menilai kesuksesan orang adalah dalam hal materi dan pangkat seseorang tanpa melihat sisi dalam seseorang. Apa yang dimaksud tentang sisi dalam di sini?

Sebelum membahas, teringat pada saat saya menghadiri seminar dari Bp. James T Riady (Ketua Yayasan Pelita Harapan). Beliau mengatakan bahwa, setiap orang memiliki SKILL dan setiap orang memiliki BEBAN. Dengan adanya SKILL namun dia tidak memiliki beban, maka SKILL nya akan menjadi sia sia. Secara kebalikannya apabila orang tersebut memiliki beban, namun dia tidak memiliki SKILL, maka tidaklah heran apabila banyak orang stress karenanya. Jadi, mereka yang memiliki SKILL dan mampu menggunakan SKILL nya dalam menghadapi BEBAN yang diberikan padanya itulah orang yang akan berhasil / sukses. Pernyataan ini sangatlah menarik. Dua kata yang menjadi suatu keberhasilan seseorang adalah; SKILL dan BEBAN. Namun kemudian beliau menambahkan, bahwa jika orang yang mampu mengatasi beban dengan menggunakan skillnya ini, apa yang diraih adalah : SENANG dan KAYA. Namun satu hal beliau tambahkan, bahwa hal tersebut akan menjadi sia-sia apabila itu tidak kita lakukan dengan tujuan hanya untuk beribadah secara vertikal.

Hmmm...komplit sekali, SKILL - BEBAN - TUHAN adalah 3 kata yang menjadi kategori kesuksesan seseorang menurut James T Riady. Namun yang masih saya bingung apa sih sebenarnya TITIK REFERENSI seseorang dimana dia bisa di katakan SUKSES. Seorang pelari marathon dikatakan sebagai Juara apabila dia telah mencapai titik finish dan menempati di urutan pertama. Seorang pelajar dikatakan berhasil/sukses dalam pelajarannya setelah melewati ujian yang diberikan padanya. Dua contoh tersebut sangatlah JELAS dimana titik referensi yang harus di capainya. Sekali melewati titik tersebut, maka mereka sukses.

Nah, pada saat orang sudah melewati masa studinya, mereka kembali ke masyarakat biasa, bekerja ataupun memiliki usaha, kini apa yang menjadi TITIK REFERENSI mereka bahwa mereka SUKSES? Gaji yang besar, Jabatan yang tinggi, revenue yang besar, atau mungkin jumlah karywan yang banyak?

Nah satu lagi lagi ang saya tanyakan ke kawan saya, apa sih VISI anda? dia sebutkan bahwa dia kana membangun perusahaan yang mendunia. Wow ... possible kah? Kemudian apa VISI DIRI? Dia akan menjadi pengikut TUhannya yang taat. PERFECT! Bagi saya untuk mencapai kedua visi tersebut adalah bukan suatu hal yang mustahil bagi dirinya dan bagi kita juga. Dengan VISI yang dia tentukan sendiri, tentunya ini akan menjadi pemacu dirinya untuk bisa meraihnya. Apakah itu akan tercapai? Dalam masa mahasiswas, seorang dosen pernah mengatakan ke saya, "Jika Perlu, kamu bisa membuat VISI yang tidak mungkin tercapai?". Dulu saya akan mengangguk pasti, namun kini saya menyadari kalau kalimat tersebut bagi saya adalah kalimat bagi mereka yang menggunakan VISI hanya sebagai hiasan saja.

SUKSES dan VISI ini adalah suatu hal yang sangat terkait. VISI dibentuk adalah sebagai cita cita kita di masa depan yang HARUS kita capai. Di dalam meraihnya tentu akan masuk masalah SKILL dan BEBAN dimana kita harus memanajemeninya secara baik dan tepat. VISI akan menjadi path bagi setiap orang untuk menjalani hidup serta melakukan strategi dalam kehidupannya. Jadi bagi saya, secara mudah saya akan mengatakan;

KAPANKAH SESEORANG DIKATAKAN SUKSES?

Seseorang akan dikatakan SUKSES apabila mereka memiliki 4 Tahapan
1. Orang tersebut mempunyai VISI nya
2. Orang tersebut memiliki strategi dalam mencapai VISI nya
3. Orang tersebut bisa mencapai VISI nya, dan
4. Orang tersebut akan menciptakan VISI baru setelah VISI sebelumnya sudah di raihnya

Apa VISI tiap orang? mudah bagi kita melihat VISI perusahaan, namun VISI seseorang ada di benak setiap manusia, yang mungkin akan saya katakan sebagai VISI PRIBADI. Nah, apabila SUKSES tersebut saya buata dalam 4 tahapan. Lalu, bagaimana seseorang bisa menilai kesuksesan seseorang apabila VISI PRIBADI orang tersebut tidaklah dia tahu?

Bagaimana kita tahu bahwa kita SUKSES apabila kita sendiri tidak memiliki VISI untuk kita CAPAI? jangan kita merasa besar kepala dan langsung bangga pada saat orang mengatakan bahwa kita SUKSES. Karena pujian seseorang tentang SUKSESnya kita, tak lain adalah suatu petaka bagi anda apabila anda terlena darinya. Be Smart lah kita dalam menyikapi suatu pujian, Be Visioner lah kita untuk melihat masa depan dan tantangannya, BE STRATEGIC lah dalam menjalani kehidupan kita, BE PATIENT lah akan hasil yang kita inginkan, DAN yang terakhir BE A PERSON WITH ENDLESS VISION, selalu improve VISI kita yang sudah kita capai, perbarui, perbaiki, targetkan lagi secara CONTINUES IMPROVEMENT. Maka anda akan merasa bahwa anda akan mengalami SUKSES bukan hanya satu kali dalam hidup anda, mungkin berkali kali, mungkin berjuta kali dan hal itu hanya ANDA SENDIRI YANG TAHU.

Tidak ada komentar: